Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dan
adat istiadat. Dimana masing-masing suku dan adat di berbagai daerah memiliki
kesenian dan budaya yang beragam pula. Kesenian dan budaya tersebut banyak
menarik wisatawan, baik wisatawan domestik maupun wisatawan luar negeri datang
untuk berkunjung ke sejumlah daerah di Indonesia. Di Jawa Barat banyak sekali
kesenian dan budaya yang menarik wisatawan. Khususnya di kota Cirebon,
perpaduan kesenian dan budaya dari suku Sunda, Jawa dan Tiong Hoa memberikan
sentuhan yang lebih menarik. Kali ini saya akan membahas seputar suku Cirebon.
Etnis Cirebon atau Suku Cirebon adalah kelompok
etnis yang tersebar di sekitar Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka sebelah utara atau biasa disebut sebagai Wilayah
"Pakaleran", Kabupaten Kuningan sebelah utara, Kabupaten Subang sebelah
utara mulai dari Blanakan, Pamanukan, hingga Pusakanagara dan sebagian Pesisir
utara Kabupaten Karawang mulai dari Pesisir Pedes hingga Pesisir Cilamaya di Provinsi Jawa Barat dan di
sekitar Kec. Losari di Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Berjumlah sekitar 1,9 juta. Masyarakat Suku Cirebon
memeluk agama Islam. Bahasa
yang dituturkan oleh orang Cirebon adalah gabungan dari Bahasa Jawa, Sunda, Arab dan China yang mereka
sebut sebagai Bahasa Cirebon.
Cirebon
yang memiliki identitas khusus yang berbeda dengan budaya Sunda dan Jawa. Indikator
itu (Suku Bangsa Cirebon) dilihat dari bahasa daerah yang digunakan warga
Cirebon tidak sama seperti bahasa Jawa atau Sunda. Masyarakat Cirebon juga
punya identitas khusus yang membuat mereka merasa sebagai suku bangsa sendiri.
Penunjuk lainnya yang mencirikan seseorang sebagai suku bangsa Cirebon adalah
dari nama-namanya yang tidak seperti orang Jawa ataupun Sunda. Namun, belum ada
penelitian lebih lanjut yang bisa menjelaskan tentang karakteristik identik
tentang suku bangsa Cirebon.
Bahasa
Dahulu Bahasa Cirebon ini digunakan dalam perdagangan di pesisir Jawa Barat mulai Cirebon yang merupakan salah satu pelabuhan utama, khususnya pada abad ke-15 sampai ke-17. Bahasa Cirebon dipengaruhi pula oleh budaya Sunda karena keberadaannya yang berbatasan langsung dengan kebudayaan Sunda, khususnya Sunda Kuningan dan Sunda Majalengka dan juga dipengaruhi oleh Budaya China, Arab dan Eropa hal ini dibuktikan dengan adanya kata "Taocang (Kuncir)" yang merupakan serapan China, kata "Bakda (Setelah)" yang merupakan serapan Bahasa Arab dan kemudian kata "Sonder (Tanpa) yang merupakan serapan bahasa eropa (Belanda). Bahasa Cirebon mempertahankan bentuk-bentuk kuno bahasa Jawa seperti kalimat-kalimat dan pengucapan, misalnya isun (saya) dan sira (kamu) yang sudah tak digunakan lagi oleh bahasa Jawa Baku.
Kesenian
1. Tari Topeng
Tari topeng adalah salah satu tarian tradisional
yang ada di Cirebon. Tari ini dinamakan tari topeng karena ketika beraksi sang
penari memakai topeng. Konon pada awalnya, Tari Topeng diciptakan oleh sultan
Cirebon yang cukup terkenal, yaitu Sunan Gunung Jati. Tari topeng biasanya
dipertunjukan ketika ada acara besar di cirebon dan kini tari topeng menjadi
salah satu ekstrakulikuler tari tradisional di setiap sekolah di cirebon.
Baca Selengkapnya..
Baca Selengkapnya..
2. Sintren
Di tengah-tengah kawih, munculah sintren. Sintren
dimainkan oleh wanita muda belia yang belum bersuami. Kemudian sintren diikat
dengan tali tambang mulai leher hingga kaki, sehingga secara logika, tidak
mungkin Sintren dapat melepaskan ikatan tersebut dalam waktu cepat. Lalu
Sintren dimasukan ke dalam sebuah carangan (kurungan) yang ditutup kain,
setelah sebelumnya diberi bekal pakaian pengganti. Gamelan terus menggema, dua
orang yang disebut sebagai pawang tak henti-hentinya membaca doa dengan asap
kemenyan mengepul. Dan Juru kawih pun terus berulang-ulang nembang. Ketika
kurungan dibuka, anehnya sang sintren telah berganti busana lengkap dengan kaca
mata hitam. Setelah itu sang sintren pun akan menari. Tarian sintren sendiri
lebih mirip orang yang ditinggalkan rohnya.
3. Kesenian Gembyung
Seni Gembyung merupakan salah satu kesenian
peninggalan para wali di Cirebon. Seni ini merupakan pengembangan dari kesenian
Terbang yang hidup di lingkungan pesantren. Konon seperti halnya kesenian
terbang, gembyung digunakan oleh para wali yang dalam hal ini Sunan Bonang dan
Sunan Kalijaga sebagai media untuk menyebarkan agama Islam di Cirebon.
4. Lukisan Kaca
Sejak abad ke 17 Masehi, Lukisan Kaca telah
dikenal di Cirebon, bersamaan dengan berkembanganya Agama Islam di Pula Jawa.
Pada masa pemerintahan Panembahan Ratu di Cirebon, Lukisan Kaca sangat terkenal
sebagai media dakwah Islam yang berupa Lukisan Kaca Kaligrafi dan Lukisan Kaca
Wayang.
5. Batik
Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni
tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak
lama. Batik cirebon yang sangat terkenal adalah batik mega mendung dengan corak
awan. Sentra batik cirebon itu sendiri terdapat disebuah desa bernama Desa
Trusmi plered, disana terdapat banyak pengerajin batik.
Makanan Khas Cirebon
Makanan khas daerah cirebon sangat beragam dan yang
terkenal diantaranya adalah :
Nasi Jamblang adalah nasi yang
dibungkus oleh daun jati dan ditemani bermacam-macam lauk pauk seperti
perkedel, tempe, tahu, cumi, sambal goreng, dendeng dll. Dijajakan pada malam
hari. layaknya seperti warung angkringan.
2. Empal gentong
Empal gentong biasanya disajikan
bersama lontong/nasi makanan ini semacam soto daging, tetapi memiliki rasa yang
khas dengan rempah-rempah pilihan, yang paling khas empal dimasak di gentong
dengan menggunakan kayu bakar.
3. Tahu Gejrot
Tahu gejrot disajikan diatas piring kecil yang terbuat
dari tanah liat, disajikan bersama kuah gula jawa, bwang merah dan cabai yang
ditumbuk kasar. Makanan ini biasanya disajikan sebagai dessert.
Cirebon
juga memiliki 3 keraton
1.
Keraton Kasepuhan
2.
Keraton Kanoman
3.
Keraton Kacirebonan
Ketiga keraton tersebut
saling berhubungan dan setiap tahun memiliki tradisi dan acara besar contohnya
pada Bulan maulid Nabi atau bisa disebut Muludan, adanya acara Panjang jimat
yaitu acara memandikan seluruh benda pusaka yang ada di keraton.
Tempat wisata di daerah
cirebon salah satunya adalah Taman Ade Irma Suryni, Komplek kawasan Kota Tua
cirebon, pelangon (tempat penangkaran monyet), dll.
Cirebon adalah salah
satu kota di Jawa Barat yang memiliki ciri khas tersendiri, dikenal dengan
julukan kota udang dan memiliki berbagai kebudayaan dan tradisi yang berbeda
dari daerah lainnya, Cirebon bukanlah suku Jawa ataupun Sunda tetapi Suku
Cirebon. Seperti yang telah diceritakan sebelumnya Cirebon merupakan salah satu
kota yang mempesona dengan sejuta keindahan didalamnya.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Cirebon
0 komentar:
Posting Komentar