Kisah
ini terinspirasi dari seorang mahasiswa yang sangat memuliakan Ibunya. Dia
adalah salah satu mahasiswa teladan yang mendapatkan beasiswa dari kampusnya. Pada
suatu hari sebut saja Arif, dia pulang kampung ke daerah asalnya, sebelum dia
berangkat ke terminal ia membeli oleh-oleh sekotak Kue yang pada saat itu
sedang digemari masyarakat, ia berfikir ingin membelikan sesuatu untuk Ibunya
yang sedang sakit di kampung, karena dia hanya mampu membelikan kue tersebut
dan berharap sang Ibu menyukainya, walaupun uang sakunya tersebut hanya cukup
untuk ongkos pulang.
Sepanjang
perjalanan dia sangat menjaga kue tersebut tetapi saat itu ia mengantuk dan
akhirnya kue tersebut ia simpan dibawah kursi tempat duduknya, perjalanan cukup
jauh dan melelahkan kira-kira membutuhkan waktu 10 jam perjalanan. Dia duduk
dikursi paling belakang, karena dia hampir saja tertinggal oleh Bus tersebut.
Perjalanan pulang ke kampungnya memang cukup jauh, dia harus dua kali naik
turun Bus, dan satu kali menggunakan angkutan umum.
Tiba
ia diterminal pertama, lalu bergegas turun dari bus tersebut dan cepat-cepat
mencari bus untuk meneruskan perjalanannya. Setelah ia dapat bus tersebut
ternyata bus sudah penuh dan lagi-lagi ia duduk dikursi belakang, tanpa ia sadar
ternya kue untuk sang Ibu tertinggal di Bus pertama, pada saat itu ia sangat
gelisah karena jika ia turun ongkos untuk melanjutkan perjalanan Bus
selanjutnya pas-pasan, saat itu ia berfikir keras”apakah saya harus mengambil
kue itu? Tapi itu kan Cuma sekotak kue! Tapi ia berfikir lagi” jika saya tidak
mengambilnya saya sudah membeli untuk Ibu tapi hilang begitu saja! Dan
masalahnya ongkos untuk naik angkutan umum tidak ada. Setelah ia berfikir cukup
alot, dia memutuskan untuk turun dan kembali ke terminal pertama mengambil kue
tersebut.
Tibalah
ia di terminal pertama, segera ia cari Bus yang ia naiki sebelumnya, dan
ternyata Bus tersebut sedang dibersihkan oleh sang kondektur, dan ia meminta
izin untuk mengambil barang yang tertinggal di Bus tersebut dan ternyata kue
itu masih ada dibawah kursi tempat duduknya tadi. Alhamdulillah.
Setelah
itu ia lanjutkan perjalanan menggunakan Bus selanjutnya, Bus yang kali ini
masih sepi penumpang dan berhenti cukup lama disetiap pemberhentian, setelah
setengah perjalanan Bus yang ia tumpangi tiba-tiba mendadak berhenti dan
ternyata banyak orang dijalanan tersebut, orang-orang tersebut lalu menaiki Bus
yang arif tumpangi akhirnya Bus pun menjadi penuh dan anehnya lagi semua
penmpang menundukan semua kepalanya ternyata mereka mengalami luka-luka, lalu
ia menanyakan kepada penumpang yang ada disampingnya dan si penumpang menjawab
telah terjadi kecelakaan Bus. Langsung saja arif melihat kearah kecelakaan
tersebut dan betapa kagetnya ternyata Bus yang kecelakaan tersebut adalah Bus
yang sebelumnya ia tumpangi saat hendak turun mengambil kue tadi.
baca selengkapnya
Ucap
syukur Arif kepada Allah, inilah hikmah tanggung jawab terhadap suatu pilihan,
hikmah memuliakan seorang Ibu. Andai saja ia tadi tidak turun mungkin ia akan
menjadi salah satu korban kecelakaan tersebut, Allah menjaganya dari segala
marabahaya. Ia pun semakin yakin, jika kita dalam keadaan apapun tetaplah
tenang dan ambilah keputusan yang jauh lebih bermanfaat hasilnya. Ia pun merasa
senang akhirnya ongkos Bus terseut gratis karena mengangkut korban kecelakaan.
Banyak hikmah yang bisa kita ambil, mengambil keputusan dengan penuh rasa
tanggung jawab dapat menghasilkan sesuatu yang lebih bermanfaat dan berguna.
Kita tidak pernah tahu dibalik kejadian yang kita alami pasti disitu ada hikmah
yang bisa kita ambil. SUBHANALLAH”)
0 komentar:
Posting Komentar