TREND
GAYA HIDUP
GADGET & MEDIA
SOSIAL DI KALANGAN REMAJA
Disusun
oleh :
TRI
YUNI R / 17212466
Kelas
: 3EA02
JURUSAN
MANAJEMEN S1
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
PTA
2013/2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas
rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Softskill Perilaku Konsumen. Ucapan terima kasih juga saya ucapkan kepada semua
pihak yang telah membantu penulisan makalah ini terutama kedua orang tua saya dan
semua keluarga, serta teman sejawat atas doa dan motivasi yang diberikan.
Saya berharap dengan ditulisnya makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca dan pembaa dapat mengetahui berbagai fenomena media social
dikalangan remaja saat ini.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh
dari yang diharapkan. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat saya
harapkan.
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Seiring dengan
perkembangan zaman di era globalisasi saat ini sangat banyak sekali berbagai
pengaruh dari trend gaya hidup dikalangan remaja khususnya. Perkembangan
teknologi yang lebih canggih dengan berbagai fitur yang menarik didalamnya,
membuat remaja lebih tertarik, memang bukan hanya saja remaja tetapi hampir smua
kalangan dari muda, tua, anak dan dewasa pun turut menikmati kecanggihannya. Namun
pada makalah ini penulis hanya akan membahas pada kalangan remaja khususnya.
Tentunya terdapat
pengaruh yang positif dan negatif yang mungkin bisa saja ditimbulkan bagi
kalangan remaja masa kini. Dari berbagai fenomena yang hadir saat ini
diantaranya adalah dengan semakin maraknya beberapa media social yang sangat
digandrungi oleh remaja seperti facebook, Twitter, Path, instagram dll berikut
dengan berbagai jenis gadget dan smartphone yang mereka gunakan untuk mengakses
media sosial tersebut. Beberapa diantaranya bahkan sampai menimbulkan efek
kecanduan dan ketergantungan akan media sosial sehingga para remaja cenderung
melupakan tugas dan kewajibannya sebagai generasi muda yaitu belajar. Akhirnya
dampak negatif justru semakin terasa jika tidak seimbangnya pengunaan media social
dan gadget tersebut, untuk itu alangkah
baiknya peran orang tua dalam kasus fenomena kali ini.
Sebenarnya tidak
saja dampak negatif yang dirasakan, ada juga dampak positif yang bisa diambil
contohnya anak menjadi lebih up to date akan suatu hal yang baru, berbagai
informasi dapat mudah diterima tanpa harus susah payah mencari, komunikasi jadi
lebih efisien dan efektif, seperti yang kita tahu dengan adanya media sosial
kita bisa mengetahui berbagai aktifitas, lokasi, moment dan berbagai hal
didalamnya yang mudah kita dapatkan. Media sosial biasanya digunakan para remaja
agar terlihat eksis dan terlihat gaul, tentunya itu semua harus didukung dengan
dukungan gadget atau perangkat komuniksi seperti smartphone yang mendukung
dengan bebagai spesifkasi yang canggih tentunya.
Seiring
perkembangan zaman yang modern tersebut tidak sedikit anak remaja yang selalu
berusaha untuk melakukan hal-hal yang dianggapnya keren seehingga ia akan
melakukan apapun untuk bisa mendapatkannya, dalam masalah ini pemateri akan
memberikan gambaran tentang prilaku remaja menghadapi trend media sosial,
sekaligus dampak positif maupun negatifnya dan bagaimana peran orang tua dalam
hal ini agar para orang tua bisa memperlakukan anak remajanya jika terjadi hal-hal
semacam itu.
1.2 Rumusan Masalah
1. Mengetahui
Teori Prilaku konsumen dan gaya hidup
2. Bagaimana cara menggunakan gadget dan media sosial dengan
sebaik-baiknya?
3. Bagaimana solusi untuk menghindar
dari terjadinya dampak negatif dari gadget
dan media sosial ?
4. Bagaimana peran orang tua dalam hal
ini?
1.3 Tujuan
1. Mengindentifikasi dan mengetahui
efek negatif dan positif gadget dan
media sosial
2. Menyelesaikan masalah-masalah dampak
gadget
3. Mengetahui gaya hidup dan perilaku
pelajar/remaja terhadap penggunaan gadget
4. Mengetahui perilaku dan timbulnya
konsumerisme yang terjadi dikalangan remaja
5. Aspek-aspek yang memepengaruhi
masuknya dan penggunaan gadget
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Teori Gaya Hidup dan Prilaku Konsumen
- Gaya hidup didefinisikan sebagai pola dimana orang hidup dan menggunakan uang dan waktunya (Engel, Blackwell dan Miniard, 1995).
- Gaya hidup mencerminkan pola konsumsi yang menggambarkan pilihan seseorang bagaimana ia menggunakan waktu dan uang (Solomon, 1999)
·
Perilaku
Konsumen merupakan suatu tindakan yang tunjukkan oleh konsumen dalam hal
mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang mereka
anggap akan memuaskan kebutuhan mereka
Gaya hidup merupakan pola hidup yang menentukan bagaimana
seseorang memilih untuk menggunakan waktu, uang dan energi dan merefleksikan
nilai-nilai, rasa, dan kesukaan. Gaya hidup adalah bagaimana seseorang
menjalankan apa yang menjadi konsep dirinya yang ditentukan oleh karakteristik
individu yang terbangun dan terbentuk sejak lahir dan seiring dengan
berlangsungnya interaksi sosial selama mereka menjalani siklus kehidupan.
Konsep gaya hidup konsumen sedikit berbeda dari kepribadian.
Gaya hidup terkait dengan bagaimana seseorang hidup, bagaimana menggunakan
uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktu mereka. Kepribadian menggambarkan
konsumen lebih kepada perspektif internal, yang memperlihatkan karakteristik
pola berpikir, perasaan dan persepsi mereka terhadap sesuatu.
Gaya hidup seringkali digambarkan dengan kegiatan, minat,
dan opini dari seseorang. Gaya hidup biasanya tidak permanen dan cepat berubah.
Seseorang mungkin dengan cepat mengganti model dan merek pakaiannya karena
menyesuaikan dengan perubahan hidupnya.
Gaya hidup yang diinginkan oleh seseorang mempengaruhi
perilaku pembelian yang ada dalam dirinya, dan selanjutnya akan mempengaruhi
atau bahkan mengubah gaya hidup individu tersebut.
Berbagai faktor dapat mempengaruhi gaya hidup seseorang
diantaranya demografi, kepribadian, kelas sosial, daur hidup dalam rumah
tangga. Kasali (1998) menyampaikan beberapa perubahan demografi Indonesia di
masa depan, yaitu penduduk akan lebih terkonsentrasi di perkotaan, usia akan
semakin tua, melemahnya pertumbuhan penduduk, berkurangnya orang muda, jumlah
anggota keluarga berkurang, pria akan lebih banyak, semakin banyak wanita yang
bekerja, penghasilan keluarga meningkat, orang kaya bertambah banyak, dan pulau
Jawa tetap terpadat.
2.2 Cara Menggunakan Gadget dan Media Sosial dengan Baik
Secara
estimologi, gadget adalah sebuah istilah dalam bahasa Inggris yang berarti
perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus. Alat elektronik yang
memiliki pembaharuan dari hari ke hari sehingga membuat hidup manusia lebih
praktis. Sedangkan media sosial adalah sebuah media online, dengan para
penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi
meliputi blog,
jejaring
sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog,
jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum
digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Cara bagaimana
mengunakan gadget dan fitur-fitur didalamnya khususnya media sosial adalah
dengan cermat dalam pemakaian, yang artinya pemakaian gadget tersebut dengan
bijaksana dan tidak berlebihan. Memperhatikan segala bentuk kegiatan dan
aktifitas yang sekiranya hanya yang benar-benar penting, namun kebanyakan dari
remaja saat ini dalam penggunaan gadget sangat berlebihan, sehingga rata-rata
remaja Indonesia tidak bisa hidup tanpa gadget,. Mereka lebih rela tidak makan
dibandingkan melepas gadget mereka dari tangan, jika hal ini terjadi mungkin
sudah timbul efek kecanduan tersebut. Cara terbaik untuk mengatasi masalah ini
adalah dengan membiasakan diri untuk tidak terlalu bergantung pada gadget yang
dimiliki, lakukanlah aktifitas yang lebih menyenangkan dan lebih bermanfaat,
seperti yang kita ketahui dalam setiap gadget memiliki radiasi yang cukup
tinggi dan berbahaya jika sampai terpapar secara berlebihan. Untuk itu bijaklah
dalam penggunaan dan pemanfatannya sehingga dalam setiap pengunaan kita
mendapat manfaat dan menghindari kemungkinan resiko yang buruk.
2.3
Solusi Menghindar dampak negatif dari Gadget dan Media Sosial
Berikut beberapa dampak negative penggunaan gadget
adalah :
1.
Malas
belajar/kurangnya perhatian terhadap pelajaran
2.
Malas
membantu orang tua
3.
Pancaran
sinar gadget bisa membuat mata jadi susah berkedip jika terlalu lama dipakai
sehingga mengakibatkan kejelian mata berkurang.
4.
Lebih
suka keluar rumah (misalnya pergi ke warnet/diajak jalan dengan teman
lewat handphone)
5.
Tidur
sampai larut malam (baca BBM,Line,whatsapp,path,twitter dll)
6.
Lupa
waktu
7.
Jarang
sholat
Apakah
anda pernah merasakannya? Jika iya! berikut cara mengatasinya:
a. Perlakukan Sesuai Fungsi Dasarnya
b. Membatasi Komunikasi
c. Kurangi
Pemakaian Smartphone Secara Bertahap
d. Perbanyak
Berbicara Secara Langsung
e. Gunakan
dengan bijaksana
2.4 Peran Orang Tua dalam menyikapi
fenomena Gadget dan Media Sosial
Sejauh ini trend gadget canggih berpengaruh buruk pada anak,
terlebih tak semua remaja memiliki uang saku, fasilitas komunikasi dan
transportasi yang melimpah. Beberapa kasus bunuh diri atau kejahatan yang
melibatkan anak dan remaja belakangan ini ironisnya disebabkan oleh kebutuhan
mereka akan barang-barang mewah seperti Smartphone. Setelah kasus penusukan
kawan sekelas yang dilakukan seorang siswa SD di Depok baru-baru ini, seorang
pelajar SMP bunuh diri karena orangtuanya tak membelikan dia BlackBerry yang dimintanya
Budaya konsumerisme saat ini sudah semakin parah, sehingga
perlu adanya upaya bagaimana mengubah perilaku konsumtif menjadi produktif dan
hal tersebut harus dilakukan secara masif dari lingkungan terkecil dan sejak
dini. Konsumerisme, hedonisme, hilangnya rasa kesantunan dan etika bersosialisasi
di kalangan anak-anak atau remaja mengakibatkan sebuah polemik yang harus
ditindak lanjuti oleh semua pihak, agar jati diri bangsa tidak punah begitu
saja. Solusi yang tepat agar dapat meminimalisir berkembangnya budaya
konsumerisme adalah para orang tua memberikan pengertian pada anak-anaknya
untuk memberikan skala priotitas yang akan dikonsumsi agar dapat digunakan
secara efektif.
Tantangan orang tua semakin berat, apalagi dengan bebasnya
anak mengakses internet melalui gadget atau mobile internet kapan saja dan
dimana saja, mereka bebas online tanpa ada aturan. Buntutnya mereka bisa
mengakses situs apa saja termasuk situs-situs dewasa. Selain itu terkadang anak
lebih tahu banyak tentang apa pun dari internet dibandingkan dengan orang
tuanya. Anak sudah bisa mengunggah foto, video, streaming, chatting, posting
dan lain sebagainya. Apalagi bagi anak yang sudah menginjak usia remaja, mereka
menginginkan yang namanya kebebasan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mengikuti perkembangan zaman dengan
tekhnologi yang semakin canggih adalah salah satu kesenangan tersendiri
khususnya bagi para remaja yang notabene senang mengeksplore segala hal terbaru
yang menurut mereka sangat menarik. Entah hannya sekedar ikut-ikutan trend
bahkan sampai menjaadi gaya hidup. Hal ini merupakan fenomena yang terjadi saat
ini dimana era digital berkembang begitu pesat dengan diciptakannya gadget canggih
atau smartphone dengan fitur-fitur menarik seperti beberapa media sosial yang
sedang digandrungi remaja seperti Path, twitter, instagram dll.
Ketika penggunaan gadget tak lagi
seimbang sehingga banyak sekali dampak negatif yang dirasakan seperti efek
kecanduan dan ketergantungan akan penggunaan gadget sehingga anak menjadi lebih
malas dalam belajar. Disinilah peran oran tua atau guru sangat penting, dimana
perhatian khusus harus diberikan pada sang buah hati agar jangan sampai
terjerumus ke hal-hal negatif. Orang tua harus memberikan pengertian-pengertian
bahwa bijaklah dalam penggunaan gadget tersebut sehingga meminimalkan resiko
buruk terhadap anak.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.didno76.com/2013/07/peran-orang-tua-mengatasi-tren-mobile.html
0 komentar:
Posting Komentar