Selama belasan tahun saya hidup di muka bumi ini, sejak lahir, tumbuh dan
berkembang atas segala jasa dan dedikasi orang tua. Tetapi selama belasan tahun
ini apa yang telah saya lakukan? Apa yang sudah bisa saya perbuat untuk kedua
orang tua (Papah & Mamah) ?.
Seperti yang Pak Emilianshah
(Dosen Softskill Pendidikan kewarganegaraan) pernah katakan, dan kata-kata itu
sangat bagus dan terus terngiang ditelinga saya, beliau berkata ”sampai
lautan berubah menjadi tinta, dan seluruh tanaman berubah menjadi pena, tidak
akan bisa melukiskan kebaikan dan jasa-jasa orang tua kita”. Bisa kita
bayangkan jika perumpamaan itu terjadi dan nyata, suatu hal yang sangat luar
biasa tentunya, dan memang semua yang luar biasa di muka bumi ini adalah
kebaikan orang tua kita! Orang tua hebat, Luar biasa, tak ada yang bisa
membalas segala jasa-jasanya, walaupun seorang anak menjadi orang terkaya di dunia
sekalipun . Coba kita renungkan? Orang tua tidak pernah menuntut banyak kepada
anaknya, namun terkadang sang anak terlalu banyak menuntut dengan berbagai
keinginan yang tak kunjung ada hentinya, tidak munafik saya pun seperti itu, umur
saya tahun ini menginjak kepala dua, tapi sampai saat ini saya masih menjadi
tanggungan orang tua saya, saya masih merepotkan, dengan berbagai hal yang
sering saya keluhkan, dengan banyak permintaan dan tuntutan, tetapi setelah
mendengar perkataan dosen saya waktu itu saya seperti tertampar dan sangat malu,
Sekaligus sedih, karena saya belum bisa membuat hati orang tua saya senang.
Papah saya adalah salah satu sosok
yang paling percaya jika saya bisa melakukan sesuatu yang menjadi impian saya,
sekalipun saya terkadang putus asa dan mengeluh tentang mimpi saya yang terlalu
tinggi, tapi Papah selalu meyakinkan saya bahwa hal yang kita impikan dan
cita-citakan pasti terjadi jika kita yakin dengan usaha yang keras, Papah dan
Mamah adalah Motivasi terbesar saya, suara mereka ketika menelfon saja sudah
membuat saya semangat, setiap hari saya selalu merindukan kehadirannya disamping
saya, menyedihkan ketika kita hidup jauh dari orang tua, karena saya memilih kuliah
ke lvar kota tempat saya tinggal. Berhari-hari
bahkan berbulan-bulan saya tidak melihat wajah mereka, hanya suara yang
saya dengar setiap harinya ketika Papah
& mamah menelfon. Kurang lebih sudah dua tahun saya hidup mandiri,
dan sepanjang hari selalu merindukan kehadiran mereka, sering saya menangis
karena ingin pulang, dan yang saya lakukan hanya memandang foto mereka yang
terpajang dikamar, menurut saya jauh dari keluarga adalah perjuangan. Saya bisa
belajar banyak setelah saya jauh dari orang tua, banyak sekali hal baru yang
saya bisa lakukan sendiri tanpa bantuan siapapun. Karena kekuatan besar bukan
dari fisik, tetapi niat dan tekad yang gigih.
Waktu tak akan menunggu bagi
siapapun yang tak mau mengejarnya, sering kita menyalahkan waktu padahal kita
sering menyia-nyiakannya. Waktu terus berjalan dan kita harus tetap berjuang,
berjuang mengejar segala impian kita, hidup hanya sekali jadilah yang paling
berarti. Thankful for Everything Papa & Mama
Pantai Tirtamaya 1994 |
0 komentar:
Posting Komentar