Dua
Tahun yang lalu, saat pertama kali aku mengenakan hijab untuk selamanya secara
permanen, sebenarnya aku telah memakai jilbab sejak bangku sekolah namun
setelah pulang sekolah jilbab tersebut kembali dibuka begitu kebiasaan ku dulu,
namun entah awalnya bagaimana semenjak masuk perguruan tinggi aku mantap
untuk memutuskan berhijab total. Awalnya kaka perempuan ku yang menyarankan aku
untuk berhijab,lalu mama dan Papa juga menyuruhku hal yang sama karena berbagai
alasan, selain kewajiban sebagai seorang muslim keluarga besar ku rata-rata
memakai hijab ketika mulai baligh atau dewasa, dan memang dengan berhijab kita
akan lebih merasa tenang karena terlindungi dan tertutup. bukan saja itu kaka
ku menceritakan balasan atau hukuman bagi wanita yang tidak menutup auratnya.
seperti ini ceritanya ”Suatu hari ada seorang
wanita yang memiliki karir yang sangat cemerlang, dia sangat cantk, pintar dan
bergaya sangat fashionable, suatu ketika dia berpergian dengan mobilnya ke luar
kota seorang diri, dalam perjalanan naasnya wanita tersebut mengalami
kecelakaan yang cukup parah sehingga mobilnya tersebut masuk kedalam jurang
aliran sungai yang cukup deras, dan kecelakaan tersebut merenggut nyawanya,
singkat cerita mayatnya ditemukan oleh warga sekitar tanpa identitas yang
jelas, dan sampai akhirnya jenazah dikebumikan didaerah tersebut oleh warga
sekitar tanpa tahu siapakah dia, berbulan-bulan lamanya tidak ada satupun keluarga
yang mengakui wanita tersebut, dan akhirnya pihak kepolisian telah mengetahui
pihak keluarga si mayat misterius tersebut, dan keluarga pun memutuskan untuk
memindahkan kuburan wanita itu, tanpa menunggu lama, dibantu oleh warga yang sukarela
membantu penggalian kuburan tersebut, dan sungguh mencengangkan dan sekaligus
membuat sedih mayat tersebut mengalami berbagai keanehan seperti dikepalanya
terdapat belatung, berbau busuk terdapat pecahan beling dan kaca, paku dan
benda-benda tajam yang tertancap dikepalanya, Naudzubillah. Ternyata semasa hidupnya wanita itu tidak pernah
menjalankan segala kewajiban yang Tuhan berikan untuk hamba-NYA, dia selalu
membuka auratnya, dia tidak pernah menutupi apa yang menjadi auratnya tersebut.
Semenjak
mendengar cerita itu aku seperti tergugah dan merasa sangat takut akan azab
tersebut, dengan mantap dan penuh keyakinan aku putuskan untuk mengenakan hijab
yang pertama kalinya saat PPSPPT di kampus, 31 Juli 2012, mengenakan Rok Hitam
Panjang, dan kemeja putih panjang serta jilbab berwarna putih, sebenarnya bukan
hal yang aneh aku memakai jilbab, tetapi hari itu sangat luar biasa aku
senangnya, mama ku yang mengantar dengan penuh senyuman bahagia melihat anaknya
mengenakan hijab. Setelah terbiasa memakai hijab kemanapun, sempat ragu ketika melihat
teman bisa bebas berekspresi dengan rambutnya tanpa harus kepanasan dan
ribetnya ketika wudlu dan sholat, apalagi saat pertama melihat di kampus hanya
sedikit mahasiswi yang mengenakan hijab, sempat khawatir tidak bisa fashionable
dan sebagainya,tetapi semua sirna ketika aku merasakan kenikmatan luar biasa
saat mengenakan Hijab, aku merasa beda dari wanita biasanya, aku merasa lebih
aman dan nyaman ketika berada di luar dengan lingkungan yang kurang kondusif,
aku merasa lebih terhormat dan aku bangga menjadi seorang wanita muslim yang
memiliki identitas khusus yang bisa membedakan bahwa aku seorang muslim, dan
kini aku tetap bisa bergaya dengan adanya model-model pakaian tertutup yang
sangat bervariasi dan sangat fashionable, dan sekarang yang aku lihat banyak
teman-teman yang telah mengenakan hijab, Alhamdulillah semakin banyak wanita muslim
yang ingin menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim.
Banyak pertanyaan
mengapa wanita dalam islam harus mengenakan Hijab? Ilustrasinya seperti ini,
wanita dalam islam ibarat sebuah permen yang manis, ketika aku lemparkan dua buah
permen ke tanah dengan satu permen yang telah dibuka bungkusnya dan satu permen
tetap masih terbungkus rapih, lalu aku
akan menyuruh seorang laki-laki untuk memakan permen yang berada di tanah tersebut,
kira-kira permen yang manakah yang akan
dia pilih? Tentu permen yang masih terbungkus rapi yang akan dia pilih, karena
beranggapan permen itu masih bersih dari kotoran di tanah, dan begitulah islam
memandang wanita, begitu terhormatnya wanita muslim yang terlindungi, menutupi
auratnya dengan hijab.
Maka
Tutuplah Auratmu Sebelum Tutup Usia Mu
0 komentar:
Posting Komentar