Pagi itu, masuk kampus seperti biasanya, matakuliah
pertama dimulai dan semua mahasiswa duduk dengan rapih dan kelaspun mulai sunyi
karena Dosen sudah akan memulai kegiatan dikelas. Saatnya kegiatan belajar mengajar
dimulai, Dosen yang baru saja datang, tiba-tiba langsung melemparkan sebuah
pertanyaan kepada salah satu Mahasiswa dikelas saat itu.
“Apa cita-citamu
setelah menjadi seorang Sarjana?”, Dosen bertanya. Dengan spontan Mahasiswa
tersebut menjawab, “ Saya ingin bekerja di Perusahaan Asing dengan Gaji besar ”.
Dan Dosen bertanya lagi “ Posisi apa yang kamu inginkan pada perusahaan
tersebut?”.
Lalu mahasiswa tersebut terdiam karena tidak bisa menjawab
pertanyaan selanjutnya, entah karena dia bingung ataupun belum yakin dengan
jawabannya. Selanjutnya dosen menanyakan hal yang sama pada setiap mahasiswa
dikelas, hampir semua ingin bekerja ditempat-tempat yang keren dan tentunya
dengan Gaji yang cukup besar. Sedangkan aku saat itu bingung sambil memikirkan
jawabannya. Tidak begitu lama dan Saatnya giliran ku, dosen bertanya dengan
pertanyaan yang sama, dan aku hanya menjawab “Ingin Menjadi Ibu” sontak satu isi
kelas tertawa dan beberapa dari teman-temanku mengolok-olok.
Aku hanya bisa diam
saat itu, dan bertanya-tanya dalam hati apa yang salah dengan jawabanku? Bukankah
jadi Ibu termasuk cita-cita dan Impian yang Mulia? Bahkan sangat Mulia?.
Dosen bertanya
lagi kepadaku, “Kenapa kamu ingin menjadi Ibu? Bukankah semua perempuan akan
menjadi Ibu? Ibu yang seperti apa?”.
Dengan spontan aku menjawab “ memang semua
perempuan akan menjadi seorang ibu, tapi tidak semua perempuan bisa dan Mampu
menjadi Ibu yang baik bagi anaknya, suaminya bahkan seluruh keluarganya, aku
ingin menjadi seorang Ibu yang Baik dan Profesional”.
Dosen kembali bertanya “
Seperti apa Ibu Profesional ?” lalu aku menjawab kembali pertanyaan tersebut “
ibu yang baik dan Profesional adalah Ibu yang senantiasa selalu disamping buah
hati dan keluarganya dan tetap memiliki penghasilan, entah berwirausaha ataupun
bekerja paruh waktu, menjadi seorang ibu adalah salah satu ibadah yang paling
banyak mendatangkan Pahala.
Suatu saat jika aku menjadi seorang Ibu, aku harus
bisa menemani anakku setiap saat setiap waktu, ingin menjadi orang yang pertama
mengenalkan dunia dan seisinya, mengajarkan tentang ilmu kehidupan yang
sesungguhnya, tidak hanya menjadi Ibu, tetapi bisa menjadi sahabat, teman, guru
dan menjadi sosok yang paling dinanti.
Lalu ada satu
pertanyaan dari temanku “ Jika kamu ingin menjadi Ibu, untuk apa kamu harus
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi seperti kuliah dan menjadi
Sarjana?”.
Setelah mendengarkan pertanyaan tersebut, aku bertanya lagi kepada
temanku?
“ memang ada larangan bagi seorang perempuan menempuh pendidikan yang
cita-cita dan impiannya ingin menjadi Ibu? Bukankah menjadi Ibu itu harus
Pintar dalam berbagai hal baik akademis maupun lainnya, dan untuk apa RA
Kartini memperjuangkan Pendidikan bagi wanita?.
Temanku hanya diam dan tak
menjawab pertanyaanku, lalu aku menjelaskan tentang bagaimana RA Kartini dulu
memperjuangkan pendidikan bagi Kaum Perempuan agar mendapatkan pendidikan yang layak, karena seorang perempuan akan menjadi Ibu yang harus mencerdaskan anak
bangsa. Seorang Ibu bukan saja hanya melahirkan tetapi seorang Ibu harus dapat
merawat, mendidik dan mengajarkan tentang segala sesuatu yang harus diajarkan
pada anaknya, mengajarkan tentang segala kebaikan di dunia. Ketika orang-orang
yang sukses saat ini, merekapun tidak bisa sukses tanpa adanya didikan dari
sang Ibu, menjadi seorang Ibu yang baik dan Luar biasa memang tidak mudah.
Aku
ingin menjadi ibu yang sangat Luar biasa dan dapat melahirkan generasi
cemerlang dimasa yang akan datang, untuk menjadi Ibu, aku harus banyak belajar
dan mencontoh berbagai pengalaman Ibu –Ibu hebat yang sudah terbukti melahirkan
generasi terbaiknya. Layaknya seperti Ibu ku, beliau selalu mengajarkan tentang
semua hal di dunia baik kehidupan rohani dan lainnya. Ibu menjadi salah satu
inspirasiku untuk menjadi Ibu yang Lebih Baik dan lebih profesional, Ibu adalah
Guru Kehidupan yang paling hebat. Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika
calon Ibu menempuh pendidikan setinggi mungkin untuk bekal mendidik anaknya
suatu saat nanti, dengan perkembangan tekhnologi dan zaman yang semakin modern,
aku ingin menjadi Ibu yang selalu tahu tentang perkembangan terbaru. Nabi
Muhamad SAW pernah berkata bahwa “ Didiklah anakmu Sesuai Zamannya. Kerena tentunya
Zaman mu dan zamannya akan berbeda”. Aku ingin menjadi sosok pertama yang
selalu ada untuk anakku, menemani setiap waktu, menemani belajar bermain bahkan
disaat tidur lelapnya. Menjadi sosok penyejuk, pelindung, dan menjadi sosok
yang paling penyayang, penyabar dan bijaksana. Menjadi Ibu yang serba bisa dalam
segala hal, serba tahu dalam berbagai hal. Bukan saja menjadi Ibu, tetapi dapat
pula menjadi sahabat, teman curhat, penasehat, guru sekaligus.
Setiap orang memiliki
harapan dan Impian yang ingin dicapai, begitupun aku. Tentunya itu semua butuh pengorbanan dan
perjuangan yang tidak mudah. Kini aku semakin yakin dengan cita-citaku, dan
tidak perlu ragu ketika ditanya tentang apa cita-cita yang diimpikan.
Memang semua wanita akan menjadi seorang Ibu, entah bagi
anaknya atau siapapun, tetapi tidak semua wanita dapat menjadi Ibu yang Luar
Biasa hebatnya dan dapat melahirkan generasi Terbaik bagi masa depan. Menjadi
Ibu adalah impian terbesarku, sama seperti Ibu ku yang begitu hebatnya. Banyak
diluar sana ketika seorang wanita memiliki karir yang luar biasa dalam
pekerjaannya, seringkali wanita tersebut tak selalu dapat disamping anak dan
keluarganya. Percayalah menjadi seorang Ibu adalah Pilihan terbaik bagi seorang
wanita, pekerjaan termulia yang pernah ada, Ibu tidak saja hanya sebatas
merawat dan mendidik, namun menjadi seorang Ibu, seseorang harus bisa melakukan
setiap pekerjaan dan mengusai berbagai keahlian.
Diibaratkan seorang Ibu adalah Mentri dalam sebuah
Kabinet suatu negara, Ibu harus bisa menjadi Mentri Pendidikan dalam mengatur
setiap Pendidikan Buah Hatinya, Mentri Keuangan dalam mengatur segala
pengeluaran dan pemasukan rumah Tangga, Mentri Lingkungan Hidup dalam mengatur
lingkungan disekitar rumah, Mentri Agama dalam mengenalkan dan mengajarkan
tentang pengetahuan agama, Mentri Hukum dan HAM dalam mengajarkan kehidupan
yang adil dan saling menyayangi dalam keluarga, Mentri Kesehatan dalam menjaga
keshatan setiap anggota keluarganya dll. Untuk menjadi seorang Ibu aku harus
belajar memanage segala hal yang dimulai dari diri sendiri, seorang Ibu juga
harus mampu menjadi Manajer yang dapat mengatur segala hal dan merencanakan
setiap kegiatan agar tercapainya tujuan. Menjadi Ibu haruslah Pintar dan cerdas
jika ingin melahirkan generasi yang hebat. Alangkah bahagia dan bangganya
ketika menjadi seorang Ibu melihat anaknya sukses dan berhasil. Tentunya ini
menjadi harapan setiap wanita. Selamat Hari Kartini untuk seluruh Perempuan Indonesia
yang akan menjadi Calon Ibu yang hebat.
0 komentar:
Posting Komentar